Kaleng Keluarga Khong Guan

20150623-biskuit-khong-guan_20150623_132458

pict source : http://wartakota.tribunnews.com/2015/06/23/misteri-sosok-ayah-di-biskuit-khong-guan-diungkap

Hari ini, 6 Juli 2016, 06.24 WIB. Saya duduk di meja belajar kamar asrama saya dan mendengar suara di udara yang tidak bisa saya bedakan dari mata angin yang mana suara tersebut berasa. Semuanya berseru mengumandangkan takbir. Pagi ini kami (saya dan teman-teman asrama yang bertugas jaga terlambat bangun) dan sadar bahwa kami melewatkan sholat Ied tahun ini. Saya memilih menghadap laptop dan menulis ini. Pekerjaan saya sendiri baru selesai jam 12 malam tadi yang kemudian saya segera balik ke asrama dan istirahat, namun tetap saja terlambat beberapa menit sebelum Iqomah. Ini adalah lebaran pertama saya tidak bersama orang rumah (re:keluarga inti) Meskipun pernah beberapa kali kami lebaran diluar, namun tetap satu bersama-sama. Awalnya saya merasa bisa dan sudah minta izin lebih dahulu kepada ayah ibuk beberapa hari sebelum lebaran tidak bisa pulang karena pekerjaan saya tidak memberi libur di waktu lebaran. Jadi saya hanya bisa berkomunikasi via suara dengan orang-orang rumah. Semoga mereka senantiasa dalam limpahan rahmat Allah.

Saya sedikit melakukan nostalgia membawa saya pada 18 lebaran sebelumnya yang sudah saya lalui. Ada sedikit rasa buncah dalam hati, yah ini semua manusiawi. Namun saya teringat dengan beberapa meme yang dipenuhi dengan guyonan kaleng Khong Guan. Yah, kaleng Khong Guan merupakan salah satu kaleng legendaris yang memang menjadi TOP 1 Billboard chart tiap lebaran. (hahaha). Biskuit Terpadu (saya sebut begitu karena dalam kemasan terdapat berbagai jenis kue) ini memiliki kemasan yang legendaris. Setelah saya mencari beberapa informasi, ternyata desain atau gambar dalam kemasan ini merupakan karya ilustrasi bapak Bernardus Prasodjo. Ada yang ganjil dengan desain keluarga Khong Guan dalam kemasan Khong Guan. Tidak ada kehadiran ayah dalam ilustrasi keluarga bahagia ini. Namun Bernardus menjelaskan bahwa sebenarnya sang ayah berada dibalik kamera, tengah mengambil gambar tersebut. Hahaha, pak Bernardus tidak bisa memprediksi kehadiran tongsis dan wefie pada waktu itu.

Khong Guan merupakan kue yang memang untuk dinikmati keluarga. Dilihat dari isi dan jenis-jenisnya yang tergolong banyak dan memang untuk dinikmati beramai-ramai. Mungkin itulah alasan pak Bernardus membuat ilustrasi keluraga Khong Guan dalam kemasan tersebut. Namun jika dilihat kembali, juga ditegaskan dengan keterangan Bernardus mengenai ilustrasi tersebut, sebenarnya kemasan Khong Guan sendiri memiliki pesan implisit yang mungkin saja sengaja ingin disampaikan. Keluraga harmonis dan bahagia sekalipun tidak melulu harus lengkap. Ilustrasi Khong Guan menjelaskan bahwa kehadiran ayah menjadi orang yang mengambil gambar tersebut. Bahwa bukan merupakan suatu keharusan semua berada dalam satu bingkai kebahagiaan. Tidak melulu harus ada kehadiran baru kebahagiaan out bisa didapat. Namun bagaimana rasa engage atau keterikatan itu sendiri yang menyatukan kebahagian meski berada di tempat lain. Tidak semua keluarga Khong Guan in frame, namun mereka sudah merasakan kehadiran satu sama lain dalam sebuah kemasan. Hal ini mungkin yang sudah disadari pak Bernardus bahwa tidak diukur bagaimana bahagia keluarga atas kehadiran satu sama lain, namun bagaiamana satu sama lain saling menghargai keadaan dan memiliki keterikatan satu sama lain. Mewakili Ayah, Ibuk, Mbak, Mas, adek-adek kami sekeluarga menyampaikan Minal Aidzin wal Faidzin. Taqabbalallahuminna wa minkum.

Kaleng Keluarga Khong Guan

Khitan Massal

pict source : https://zakatcenter.files.wordpress.com/2013/07/

Trombosit saya turun mengakibatkan saya lemas dan nggak bisa banyak melakukan aktivitas dan harus melakukan bedrest serta rawat jalan 2 hari sekali kontrol ke dokter. Saya hanya boleh duduk, tidur-tiduran, main hape, nonton tivi, makan yang banyak, makan daging bebek, minum jus jambu dan Nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan. Benar sekali, inilah alasan mengapa pepatah berteriak meyakinkan selalu ada kenikmatan dalam setiap kesedihan, dan kini saya berhasil diyakinkan. Hahaha, bukan mau saya untuk sakit. Keadaan sakit mengharuskan saya untuk balik ke Malang dan tinggal di rumah beberapa hari. Yang intinya bolos kuliah dan diganti dengan nonton tv dan main hp. Karena di rumah ya tetap saja sendirian saya fokuskan sih nonton tv aja. Kalo pagi sampek menjelang siang emang  jam-jamnya FTV di *CTV. Dimana kamu bisa kuliah dan menemui penjaga kantin sekelas model Herpers Bazaar selain di FTV. Anyway, selama sakit saya memang banyak istirahat dan menghabiskan waktu di atas kasur menonton tv. Beberapa hari saya mengikuti berita-berita nasional mulai dari yang ini sampai yang itu, mulai dari yang inu sampai isu hukum kebiri yang lagi rame. Saya rasa itu cuma wacana seperti sebelumnya lantaran mengikuti perkembangan kasus dan nunggu mahasiswa sama warga protes pro kontra dan ujungnya menggantung. Jadi ya saya pikir #Udahlahya.

2 Minggu kemudian setelah sembuh dan kuliah, weekend ini balik lagi pulang ke Malang sekaligus lihat kondisi ayah dan jreng saya disambut oleh komentar mbak saya yang mengabarkan dengan bangga telah diresmikannya peraturan hukum kebiri bagi pelaku kejahatan seksual. Saya kala itu si kaget dan tidak mengerti apa yang dimaksud mbak, tapi ya #Udahlahya saya sih langsung masuk kamar dan kembali memikirkan apa perkataan mbak saya. Saya masih nggak yakin kok hukum kebiri sudah diresmikan Presiden tapi nggak ada kabar-kabar berisik. Tumben biasanya pasti rame kalo udah bahas isu HAM. Ya katanya UUD di pasal 28 sih kita punya hak memiliki keturunan, apalagi kalo nggak salah ada guru PKN saya (lupa kalo nggak SMP ya SMA) bilang kalo sumber hukum tertinggi kan UUD jadi karena Indonesia Negara hukum yang segala sesuatunya diatur oleh hukum dengan bersumber UUD harusnya bisa menyesuaikan pasal 28 dong ? tapi kok ? saya jadi bingung deh. Apa iya ya harusnya UUD dirubah juga, menyesuaikan sama peraturan hukum kebiri. Lha terus sekarang ini hukum kebiri itu dasar dan sumbernya apa ya ? hehehe saya kan bukan anak hukum, Cuma denger apa yang mbak saya bilang tadi dan sampai saya nulis ini saya belum sama sekali kroscek dari google soal berita ini. Jadi ya saya nulis ini asal nulis belum liat referensi dari berita manapun.

Terus dulu kan kalo nggak salah banyak yang menolak Peraturan Hukum Kebiri bagi pelaku kejahatan seksual ya meskipun yang mendukung juga banyak sih. Terus juga kok bisa ya saya nonton tv berita dari channel nomor 1 sampai 16 channel Indonesia nggak ada yang ketinggalan bahas kasus pemerkosaan terus-terusan. Paginya ada berita kasus, siangnya kasus sama berita baru lagi, malamnya kasusnya sama lagi dan beritanya baru lagi. Kok bisa begitu ya, satu kasus ketemu yang lainya langsung menyusul ikut ketemu. Sampai-sampai dalam satu hari ada 4 berita berbeda dengan tipe kasus yang sama, dan lagi-lagi anak-anak. Kok pada bisa janjian gitu ya, atau memang ada siklus musiman yang ketika satu ketemu yang lain langsung terungkap, jadi selama ini kemana aja ya ? atau memang sistemnya diakumulasikan. Kasus-kasusnya dikumpulin dulu, mendesak atau enggak peduli apa yang penting nunggu kasusnya banyak nanti kalau ada kasus yang bombastis langsung yang terkumpul tadi diangkat ke permukaan. Kalo kayak gitu kan bikin masyarakat jadi resah, dengan banyaknya kasus gitu, terus kalo udah resah gitu apa pikiranya juga nggak resah ya ? kalo sini resah situ resah, sini bingung situ bingun langsung jalankan peraturan baru dan masyarakat biasa dikasih mainan baru deh, komentar komentar dan sumpah serapah benci kepada pelaku dan kita jadi timbangan berat sebelah. Atau bisa jadi juga sih para pelaku ini juga emang sengaja siap nunggu momen yang pas, begitu mommen pas mereka bareng-bareng deh tampil ke permukaan ya tujuanya buat apa lagi sih, kan Khitan Massal, gratis dan dapat santunan.

 

Khitan Massal

Om Setya Novanto, saya mau tanya

pict source : http://www.berantai.com/assets/images/news/content/sn_2.jpg

Halo om, perkenalkan saya Bayu. Saya anak biasa om, ayah saya nggak main saham kok, dan ibuk saya juga bukan orang jual pulsa. Apa kabar om, lama nih nggak keliatan. Semoga sehat terus ya om. Saya kemaren nonton berita om, weset akhirnya om SetNov muncul juga di tv dan kabar baik ya om, om jadi calon ketua partai om ya.. wah keren banget om. Saya salut banget sama om SetNov ini, hebat bisa jadi calon ketua partai. Kalo semisal kepilih berarti bisa maju jadi capres dong ya om ? wah semoga lancar terus ya om. Tapi sebelumnya saya mau tanya om, ada beberapa pertanyaan sih, saya list ya om ;

  1. Om SetNov, seneng nggak dicalonin jadi calon ketua partai ?
  2. Kira-kira persiapanya udah sejauh mana nih om buat jadi munas partai biar kepilih ?
  3. Oiya om, jadi calon ketua partai itu om SetNov nyalonin sendiri atau dicalonin sama kelompok dalam partai om ?
  4. Kalo nyalonin sendiri, pertimbangannya om SetNov apasih ? kok bisa pe-de gitu nyalonin jadi calon ketua. Apa yang bikin pe-de ?
  5. Nyambung juga dari pertnyaan nomer 4, pas nyalonin diri itu udah bener-bener move on ya om ? wah bagi tips dong om biar gampang move on melupakan masa lalu yang tak kunjung pasti. Kadang saya pribadi masih punya malu sih om kalo maju kedepan publik tapi muka saya saya kasih t*i ayam.
  6. Kalo misal dicalonin, wah apasih yang bikin tim yang mencalokan itu bisa milih om jadi kandidat, om orangnya baik kali ya suka nraktir temen, biasa, temen saya yang tajir juga sering gitu kok om. Iya nggak sih ?
  7. Nyambung pertanyaan nomer 6, kalo dicalonin sama orang lain om langsung bilang ‘yes’ gitu om ? atau ada nolak-nolak malu tapi mau gitu ? soalnya dulu pas sd saya sering malu kalo disuruh maju kedepan kelas, soalnya saya sadar diri saya belum pantes dan saya belum ngerjain PR. hahaha
  8. Oiya, saya kan sibuk ya om, jadi jarang banget baca berita, saya kelewatan banyak nih om, kasus PAPA MINTA SAHAM itu endingnya gimana ya om ? saya kayaknya ngelewatin beritanya. Yah mungkin om bisa bantu jelasin.

Maaf ya om, pertanyaanya banyak, hehehe. Emang saya kudet banget om jadi musti nanya. Makasih ya om SetNov, saya mohon dijawab. 1 lagi om, temen saya kemaren share info di Line lagi ada diskon buat Smartphone keren, yah siapa tahu ada seorang calon ketua partai yang tajir dan punya saham dimana-mana mau belikan saya hp biar saya semakin update, doanya ya om, semoga ada calon ketua partai yang baik kayak gitu. Makasih om, semoga senantiasa sehat dan diberikan usia yang barokah. Kami tunggu karya-karya terbaik untuk negeri yang masih miskin ini. Terimakasih om.

Om Setya Novanto, saya mau tanya

Mobil Bukan Manusia, Manusia Bukan Mobil, Bukan Mobil Manusia

pict source : https://simomot.files.wordpress.com

Hari senin, 2 Mei 2016, saya baru saja pulang ke Malang dini hari (jam 12an kalo nggak salah) karena memang ada keperluan yang mengharuskan pulang, sedangkan pukul 4 pagi saya harus kembali ke Surabaya karena ada kuliah tamu jam 8 paginya. Saya berangkat diantar ibuk menggunakan motor. Hawa dingin terus menembus jaket saya  selama perjalanan. Karena ini memang hari senin, ditambah lagi awal bulan arah Surabaya dari Malang ramai kendaraan dan tetap lancar. Ditengah perjalanan di kawasan Indolakto Purwodadi, terdapat kerumunan warga dan sedikit macet, saya kira ada apa, keadaanya masih pagi dan kok macet masih di daerah ini. Saya tidak berpikir panjang, karena memang udara dingin begitu memecah konsentrasi. Saya hanya fokus menghangatkan diri. Ternyata begitu kami melewati kerumunan, telah terjadi kecelakaan antar motor. Orang-orang berkerumun dan terlihat seorang anak laki-laki jongkok menahan beban kepala seorang ibu-ibu paruh baya (mungkin sekitar 50 tahunan) telentang di bahu jalan dengan kondisi kepala diangkat sepaha anak yeng jongkok menyangga kepalanya. Darah menetes lewat hitung dan mulut dengan kondisi ibu yang menutup mata seperti tidur namun tubuhnya kejang beberapa saat, dan diam beberapa saat, kejang lagi dan diam lagi, begitu seterusnya. Seketika ujung jempol kaki saya gemetar merambat hingga keujung rambut. Melihat keadaan sperti itu didepan mata saya langsung. Kerumunan orang-orang yang melihat juga sibuk meminta bantuan mobil mobil yang tengah lewat, untuk membawa korban ke rumah sakit. Naasnya tidak ada satu mobil pun yang berhenti dari depan hingga samping saya. Sementara orang-orang terus berusaha menghentikan mobil  yang sudi mengantarkan korban. Padahal jumlah mobil yang lewat saat itu cukup banyak, ya namanya juga mobil. Mobil kan benda mati jadi dia tidak punya hati. Yah bukan salah mobilnya juga sih, salahkan bapak-bapak yang minta tolong itu, kenapa minta tolong ke mobil, sudah tau mobil itu nggak punya hati. Jadi kalau orang minta tolong mobil ya nggak bakal berhenti. Itulah teknologi jaman sekarang kerjanya cepat, jadi nggak ada baper-baperan. Salahkan mobilnya, mobilnya emang nggak punya hati, jangan salahkan pengemudi atau penumpang dalam mobil tersebut, mereka sebenernya mau bantu kok, cuma mobil yang mereka kendarai nggak punya hati, jadi langsung nyelonong saja.Saya jadi berpikir, kalo nanti saya punya mobil, saya pingin punya mobil yang punya hati saja lah, jadi kalo saya dalam situasi tersebut dan saya lagi males bantu, mobil saya bisa ngingetin “Bos berhenti Bos, itu ada orang kecelakaan. Lebih baik kita tolong. Coba kalo kita dalam posisi seperti itu.” saya jawab “Oiya, makasih ya mobil, nggak salah saya beli kamu. Ayo mobil, kita tolong mereka.”

Mobil Bukan Manusia, Manusia Bukan Mobil, Bukan Mobil Manusia

I want to back on 5

Sore ini saya sedang tidak melakukan apa-apa. Dalam minggu-minggu UTS kebetulan UTS untuk mata kuliah semester ini banyak berupa tugas take home  yang bisa saya kerjakan dimana saja. Saya memutuskan untuk pulang ke Malang. Sudah sekitar 3 minggu belum pulang ke rumah setelah ayah pulang dari rumah sakit. Keadaan rumah sepi, tapi saya merasa asing. Suasana sore dengan cahaya matahari yang mulai tergelincir menjadi waktu yang sangat indah. Saya tidak tahu mengapa tiba-tiba mata saya seperti bak mandi yang sudah terisi penuh dan tumpah meluber kemana-mana. Saya tidak tahu sedang memikirkan apa. Yang jelas beberapa pikiran suntuk, rumit, dan yang mengganjal seperti berputar dalam kepala secara bergantian. Seperti pemutaran film dalam otak yang tiap scene nya membawakan berbagai masalah dan kerumitan yang saya alami. Entah itu kerumitan yang saya buat-buat sendiri menjadi rumit atau memang itu adalah fakta secara harfiah yang memang rumit. Mata saya seperti penuh, sehingga menumpahkan air asin, tapi saya sendiri tidak tahu mengapa air asin ini keluar dan untuk apa. Apa yang membuat air asin ini keluar.

Di dalam kamar dengan cahaya emas matahari jam setengah lima sore hari ini saya tiba-tiba ingin mendengarkan lagu-lagu ketika saya kecil yang sering pakde, ataupun Alm. mbah, atau tetangga tetangga yang sudah jadi mbah-mbah ketika saya umur 5 tahun sering memutar lagu ini. Lagu-lagu Hadad Alwi ketika bersama Sulis, lagu-lagu cover Lir Ilir oleh orang-orang jawa, lagu-lagu Opick tahun 2003 dan beberapa lagu-lagu jawa khas Jogja yang berisi Sholawat sunan Kalijaga, Ya Allah itu sangat menyayat hati. Saya melihat ibu dan ayah saya yang mulai keriput dan mencoba mengingat kembali bagaiaman cantik dan tampan nya mereka ketika saya masih berumur 5 tahun. Saya rindu masa dimana saya umur 5 tahun dulu. Bagaimana saya bisa manja ke Ayah dan minta ini itu yang membuat kakak-kakak saya juga harus mengalah dan jengkel kepada saya, atau ketika saya rewel makan hanya untuk disuapi ibuk. Saya rindu mereka Ya Allah dimana saya berusia 5 tahun. Saya rindu dimana mereka punya telinga yang sangat lebar untuk mendengarkan rewel saya.Namun 14 tahun memaksa segala keadaan untuk senantiasa berubah, Dan mau tidak mau saya harus ikuti hukum alam untuk berubah.Saya rindu ayah saya yang kuat menggendong saya dan ibu yang menjemput saya pulang sekolah ya Allah. Subhanallah, senantiasa sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi saya ya Allah, saya ingin ada di usia 5 tahun lagi dimana saya hanya tahu Ibuk sayang saya, saya sayang ibuk, Ayah sayang saya dan  saya sayang Ayah.

I want to back on 5

Pulang Subuh

DSC01002

“Buk, berangkat”
“Iya, jangan pulang malam malam lho !”
“Enggak kok, palingan ya subuh. hahaha”
“Kamu ya. awas aja !!!”

Begitulah saya ketika menggoda ibuk setiap pamitan mau pergi keluar jaman SMA dulu. Itu hanya candaan yang sengaja saya sampaikan ke ibuk. Hanya untuk menggoda. Namun beberapa hari ini saya sering pulang subuh karena memang harus bergiliran menjaga ayah di rumah sakit.

Pulang subuh itu sama sekali tidak menyenangkan. Saya harus melawan kantuk yang dipaksa melawan udara dingin, udara dingin yang menusuk setiap milimeter tulang, pori-pori kulit yang tersiksa, bibir yang bergetar. Sungguh sangat menjadi godaan ketika harus melawan itu semua untuk tetap konsentrasi dijalan. Untungnya jalanan subuh sepi tidak seramai jalanan sebelum maghrib dengan kisah macet yang menyebalkan. Jalanan subuh lebih sepi (lagian siapa orang normal yang mau meninggalkan tidur enak diwaktu subuh). Begitu leluasa untuk melakukan gaspoll dan berlagak seperti pembalap F1. Beberapa mbak-mbak (mas-mas) waria yang dipinggir jalan raya Malang-Surabaya kawasan Randuagung juga mulai menepi dan bersiap pulang. Sebaliknya, yang katanya mencari rejeki halal justru baru bersiap diri untuk berangkat. Jalanan masih sepi, menggoda saya untuk gaspol sampai rumah lebih cepat dari biasanya. Mungkin ini alasan kenapa Allah menganjurkan untuk bangun di Malam hari ketika yang lain tidur, maupun anjuran untuk tetap terjaga setelah melakukan sholat subuh. Dimana orang normal lainya sedang menikmati dingin dibalik selimut. Kita dianjurkan untuk berdoa dan bersiap diri mencari rezeki. Mungkin sama seperti jalanan subuh, semakin sepi jalanan, semakin cepat kita sampai tujuan. Ketika berdoa diwaktu yang dianjurkan tersebut, mungkin doa kita juga tidak mengalami kemacetan, dia (doa) bisa ngebut untuk buru-buru sampai ke Allah, sehingga Allah bisa tahu mana doa yang datang duluan dan hadiahnya mungkin Allah mengabulkan duluan. Wallahu a’lam.

Pulang Subuh

Ayah Saya di Bungkam

20141031090133-bungkam(1)

pict source : http://www.nbcindonesia.com/2015/

Sudah hampir seminggu ayah saya menjalani perawatan. Stroke yang menyerang ayah saya dan ditambah lagi beberapa waktu yang lalu jatuh dari kamar mandi mengakibatkan stroke ayah saya naik level dari yang tidak bisa menggerakkan tangan kini tidak diizinkan untuk berbicara. Keadaan ayah saat ini dan juga dalam proses perawatan dirumah sakit mengharuskan (bukan mengharuskan sih, tapi ini suatu pilihan yang saya ambil) meninggalkan beberapa jam kuliah dan mengorbankan beberapa urusan. Bergantian menjaga ayah dengan mbak dan mas saya.

Ayah saya sudah seminggu tidak bisa berbicara. Menggunakan bahasa isyarat dan hanya mengerang-erang ketika sakit, oa oa ketika memanggil, dan manggut-manggut geleng-geleng untuk persetujuan. Hal ini menambah kebingungan bagi saya,mbak, mas, untuk mengetahui apa yang ayah maksud. Mau apa, minta apa, apanya yang sakit, ngomong apa, suka apa, benci apa, ada apa, enak atau tidak, itu semua membingungkan kami. Ayah saya yang biasanya paling cerewet dalam segala hal (perfeksionis) kini menjadi diam dan tanpa kejelasan yang bisa saya pahami. Ayah saya seperti di bungkam.

Hampir saja memaksa emosi saya untuk keluar dan lidah ingin bergerak “NGOMONG APASIH YAH?” Tentunya jika saya melakukan hal itu, batin saya akan mengutuk saya seketika menjadi batu. Tapi jika begini terus bagaiamana mungkin kami anak ayah bisa tahu ayah mau apa, ayah minta apa karena untuk bilang “ya” saja ayah harus susah mengangguk dengan keringat berpeluh.Dan respon kami pun tetap sama, mengernyitkan dahi menyatukan alis dan menerawang “apa yah ?”. Dan begitulah sampai ayah memutuskan untuk diam. Ayah saya seperti dibungkam. Keinginan ayah untuk menyampaikan pesan terhalang, dan keinginan kami untuk mengerti pesan ayah pun juga terhalang. Alhasil tidak ada mutual understanding yang dapat menyamakan persepsi, dan tidak ada respon dalam bentuk aksi.

Hal ini menyadarkan saya kembali bagaimana pentingnya kita berkomunikasi, dan prinsip “we cannot not communicate”. Mengingatkan pula kepada saya tentang jaman orba dimana kebebasan bersuara diambil paksa. Sama seperti yang kami sekeluarga alami saat ini, tidak ada suara dan tidak ada yang berubah. Ayah saya tidak bisa berbicara, dan kami pun tidak tahu harus berbuat apa. Ini mungkin alasan mengapa Hak Kebebasan Bersuara begitu kuatnya dibela. Karena sehari saja kita tidak bisa berbicara, maka hak hidup kita sama saja seperti diambil paksa. Selagi bisa bersuara, ya bersuara. Kalau untuk ayah saya, mungkin Allah sedang mengambil hak berusara ayah saya, ya mau bagaiamana lagi, kan Hak Asasi Manusia termasuk hak berbicara kan datangnya dari Allah, kalau diminta lagi ya dibalikin lah. Semoga keluarga saya dan anda pembaca senantiasa diberi kesehatan. Aamiin.

Ayah Saya di Bungkam

Power Rangers Ingin Berubah

maxresdefault.jpg

pict source : https://www.youtube.com/watch?v=gojXvbMJkPk

Seketika saya teringat akan serial Power Rangers yang sering saya tonton tiap hari minggu jam 12 siang ketika saya kecil dulu. Bagian yang menjadi favorit saya adalah ketika Power Rangers berubah dan bertarung melawan monster, selebihnya untuk bagian lain sudah tidak penting bagi saya. Power Rangers akan berubah ketika sedang dalam ancaman atau dalam posisi berbahaya untuk menjaga keamanan dan perdamaian. Untuk keamanan sepertinya tidak termasuk, itu lebih ke tugas satpam kompleks. Menjaga perdamaian adalah tujuan utama Power Rangers. Mereka selalu siap siaga untuk berubah dan menghadapi musuh yang kebanyakan monster berbentuk absurd dengan bantuan pion-pionnya yang mudah dikalahkan.

Power Rangers yang siap siaga berubah untuk menumpas kejahatan. Mungkin itu pesan mendidik yang ingin disampaikan oleh creator serial ini, siap siaga untuk berubah. Jika keadaan memaksa untuk berubah, namun kita tidak siap, maka monster akan berhasil menyerang bumi dan menghancurkan planet bumi untuk bisa menjadikan planetnya abadi dan mencuri matahari. Entah mungkin ini gabungan antara Power Rangers featuring Transformers. Mengenai kesiap siagaan dalam berubah, saya rasa itu memang perlu. Kehidupan kita dinamis, senantiasa berubah-ubah. Karena kita hidup di bumi yang pada dasarnya bergerak dan berubah. Hukum alam memaksa kita untuk senantiasa siap dengan perubahan, karena perubahan adalah bagian dari alam. Namun apa jadinya jika kehidupan yang berubah, namun kita sebagai tokoh utama atau Power Rangers tidak siap berubah ?

Sama halnya dengan yang sedang ramai dibicarakan saat ini. Pagi-pagi dosen saya membuka percakapan dalam kelas dengan beberapa berita yang sedang ramai dibicarakan. Cukup menarik perhatian ketika aksi protes angkutan umum atas transportasi illegal berbasis aplikasi online. Semakin maju apa-apa berubah menjadi online. Dari yang belanja hingga yang bimbingan belajar. Kemajuan dan kecanggihan teknologi dimanfaatkan dengan tepat. Seperti takdir hidup teknologi, yang ada karena untuk memudahkan manusia. Namun apa jadinya jika manusia sendiri belum siap dengan perkembangan teknologi. Ya munculah aksi protes terhadap teknologi.

Sama seperti fitrah lahirnya jasa angkutan umum, tujuan mereka adalah memberi jasa dan memudahkan manusia lain. Namun ketika manusia semakin dimudahkan justru timbul pergerakan mengatasnamakan keberatan akan kemudahan. Sama seperti yang disampaikan presiden Jokowi, yang paling penting adalah memudahkan masyarakat. Memang ada benarnya, seperti kembali lagi pada fitrah jasa angkutan umum, memudahkan masyarakat. Jika masyarakat beralih memilih yang lebih mudah, tentunya ini justru meningkatkan daya saing bagi yang lain untuk berlomba-lomba dalam menemukan inovasi yang semakin memudahkan masyarakat. Sama seperti Power Rangers yang harus siap siaga menerima perubahan, tanpa meronta meminta si penguasa turun tangan.

Power Rangers Ingin Berubah

Miss unidentified Hahaha

050540700_1434687665-Maudy-Ayunda-150619

picture source : http://showbiz.liputan6.com/ (kok Maudy Ayunda)

Untuk seseorang yang saya rasa cukup saya saja yang memanggil anda dengan julukan khusus. Saya adalah orang yang pertama kali menemukan wajah anda dalam suatu keadaan yang dipaksakan. Meskipun keadaan yang dipaksakan, namun saya rasa kita sama-sama setuju berada dalam keadaan tersebut. Anda adalah orang yang saya jumpai dengan senyum ramah yang menenangkan hati. Memiliki mata ajaib dan garis wajah yang luar biasa mudah tertangkap dan tersimpan dalam otak saya. Sepertinya first impression ketika bertemu anda, merupakan suatu kejadian yang menjadi sebuah bola kenangan inti yang diterima olah otak saya seperti sistem kerja dalam film animasi Inside Out. Untuk beberapa kali saya tidak percaya, namun sepertinya Allah percaya kepada saya untuk memiliki ketertarikan kepada anda.

Mengenal anda adalah suatu kejadian yang begitu tepat. Tepat karena disaat saya berusaha lari dari lubang hitam yang sengaja dibuatkan seseorang lain untuk saya. Dari sekian banyak yang terlihat lebih dari anda, saya malah merasa itu hanya lalu lalang yang sekedar tahu saja. oSaya merasa ada aliran lembut mengalir dalam pikiran ketika berbicara dengan anda yang harus tiba-tiba segera saya paksakan untuk hilang agar anda tidak tahu bahwa mata saya berbicara lain tentang anda. Kemudian ketika kita berada dalam situasi yang menyebalkan untuk berusaha membuat keadaan garing menjadi situasi guyonan renyah yang mampu mencairkan suasana. Anda luar biasa ketika menjadi sosok gadis yang menyebalkan namun mata anda berbicara penuh makna dan menghilangkan rasa sebal untuk diganti dengan rasa tenang yang menghanyutkan. Tidak ada rasa kaget dan kesal ketika tiba-tiba anda membuka diri anda untuk bisa diselami dan menunjukan kepada saya siapa jati diri anda sebenarnya. Namun untuk pertama kalinya saya bisa menerima sebah jati diri seseorang yang sebenarnya mengganggu namun justru membuat saya semakin kecanduan dalam mengenal anda. Anda adalah orang asing dari sekian banyak orang asing yang tidak membuat saya malu sama sekali ketika saya berani ataupun tidak sengaja menunjukan sikap pribadi saya yang selama ini tidak semua orang tahu. Anda adalah orang membuat saya gagal menahan suatu kebohongan yang ditutup-tutupi. Saya sema sekali tidak malu bertingkah sebagaimana sifat asli saya dihadapan anda.

Maha Suci Allah mengizinkan saya mengenal anda sejauh ini, dan semoga untuk tahun-tahun berikutnya. Saya tidak tahu mengapa tidak ada rasa ingin memiliki anda, hanya ada rasa damai yang begitu saya syukuri atau bahkan sangat saya syukuri ketika bisa mengenal anda dan untuk beberapa saat tertawa bersama (meskipun jarang). Ya, tidak ada rasa ingin memiliki Insya’ Allah. Hanya rasa syukur untuk senantiasa melihat anda tertawa dan saya harap bisa sering bersama anda (bukan suatu paksaan egoism untuk memiliki anda, hanya berharap lebih sering dalam situasi bersama). Alhamdulillah.

Miss unidentified Hahaha

Tokoh Utama

Tokoh utama merupakan suatu peran penting dalam sebuah seni drama, maupun film. Tokoh utama merupakan yokoh center yang selalu ada dalam setiap kejadian atau situasi yang memang diciptakan dalam suatu film maupun drama. Pmeran utama mengalami berbagai konflik, masalah, dan nantinya akan menemukan penyelesaian dan menemui klimaks. Mengapa tokoh utama harus punya masalah ? Jelas, karena poin yang ingin disampaiakan adalah seseorang dengan masalah dan bagaiamana masalah itu selesai. Cukup seperti itu, karena ada pesan lain yang memang ingin disampaikan dalam bentuk visualisasi.

Saya tekankan sekali lagi bahwa tokoh utama itu adalah tokoh yang sangat penting. Saya berpendapat demikian karena saya tahu orang-orang (saya mempersepsi bahwa sebagian besar orang di muka bumi ini tahu atau hanya sekedar tahu drama atau film) akan setuju dengan pendapat saya. Namun tokoh utama tidak akan mampu untuk berperan sendiri dalam suatu drama atau film (saya tidak bicara soal monolog, itu beda lagi). Terdapat pemeran pembantu dan figuran yang membantu tokoh utama dalam memperkuat pesan melalui drama atau film yang diperankan. Lagi-lagi ini menyesuaikan dengan hukum alam bahwa maluk sosial tidak dapat bekerja sendiri. Namun terkadang penonton begitu terlena dengan adegan-adegan atau bagian yang memang terfokus pada tokoh utama. Kembali lagi, namanya juga tokoh center ya pasti jadi pusat perhatian. Terkadang lupa dengan betapa pentingnya pemeran pembantu atau pemeran figuran bahkan.

Seperti dalam film “Ice Age – Melt Down” atau seri-seri dalam ice age lainnya. Permasalahan yang besar mampu menemui klimaks penyelesaian berkat tindakan-tindakan konyol Scrat si Tupai dengan kacang-nya yang menggila yang pada cerita di hanya sebagai figuran untuk menambah durasi film tapi ternyata memiliki peran besar dalam film. Atau bagaimana dengan peran Neville Longbottom dalam serial Harry Potter. Peran yang menurut saya pribadi peran yang paling nggak penting dan hanya sebagai scene lucu dalam Harry Potter, namun memiliki peran krusial dalam seri-seri terkahir Harry Potter atau ketika perang dimulai pada part 2 seri terkahir, seri 7.

Tokoh-tokoh yang membantu dalam sebuah film tersebut memang untuk persepsi awal bisa dibilang tidak penting, namun ternyata sangat penting dalam penyelesaian masalah. Sama seperti kehidupan yang sedang kita jalani. Terkadang Tuhan, Sutradara yang Maha Adil ini memberikan kita peran-peran dalam suatu peristiwa. Terkadang pula kita menjadi tokoh utama dalam permasalahan yang kita alami, namun ada kalanya kita menjadi pemeran pembantu yang mendukung pemeran utama yang dijalani orang lain. Ada kalanya kita pula hanya menjadi figuran bagi kisah hidup orang lain. Namun mau itu semua memang sudah merupakan sebuah jalan cerita yang diciptakan Tuhan untuk kita. Tinggal kita memaksimalkan peran yang diberikan pada kita untuk nantinya juga maksimal ketika tiba saatnya Tuhan menjadikan kita pemeran utama dalam scene peristiwa kehidupan lain. Toh peran utama, pendampng, figuran juga memiliki keterkaitan, dan yang jelas semuanya mendapat upah pula. Saya Cuma berpesan dan mengingatkan diri saya sendiri, maksimalkan peran saya, peran yang diberikan tuhan kepada saya, selebihnya ikuti alur cerita jangan pernah melawan alur yang sudah digariskan, bisa-bisa saya dikeluarkan dari produksi film karena dianggap mengganggu. Hehehe

Tokoh Utama